Betapa pun tampaknya sempurna hasil pengerjaan installasi
sirkuit listrik, tetap saja kebocoran induksi ke body atau casing peralatan
listrik tidak dapat diabaikan begitu saja. Kebocoran induksi dapat ditunjukkan
dengan alat pen-test yang menyala apabila disentuhkan ke satu peralatan
listrik, seperti PC, sound system amplifier, semua alat uji laboratorium, dan
semua peralatan listrik di bengkel. Kebocoran induksi yang sangat kecil saja,
sudah cukup membuat reproduksi suara amplifier menghasilkan suara dengung
[humming]. Beberapa penyebab kebocoran induksi, antara lain adalah isolasi
kabel berkualitas buruk, ada isolasi kabel yang sobek, trafo yang tidak diberi
casing, email gulungan kawat pada trafo ada yang terkelupas, inti trafo
berkualitas buruk, kondensor berkualitas buruk atau sudah bocor, dan kualitas
casing yang buruk. Untuk semua alasan yang telah saya sebutkan di sini, apalagi
untuk peralatan yang menuntut safety first, pada umumnya oleh pabrik pembuat telah
diminimalkan. Masalah baru muncul adanya kebocoran induksi, biasanya setelah
bertahun-tahun digunakan dan setelah diperbaiki oleh technician [unexperienced technician].
Arde. Ditanam ke dalam tanah. |
Kebocoran
induksi ini sangat mengganggu, yakni menimbulkan kejutan listrik jika tidak
sengaja menyentuh peralatan sirkuit listrik yang sedang bermasalah tersebut. Ada dua cara untuk
mengatasi masalah ini, yakni selalu menggunakan alas kaki terbuat dari karet
dan kering dan memasang saluran kabel untuk arde [ditanahkan]. Saya lebih menyukai
cara kedua, karena lebih aman. Saluran arde adalah kabel serabut diameter 3 – 5
mm [tidak termasuk isolasinya] dihubungkan dari casing peralatan listrik ke
batang arde. Diameter batang arde minimal 10 mm dan ditanamkan ke dalam tanah sampai bertemu air. Di rumah saya, arde ditanam sedalam 1 meter
sudah berfungsi secara baik. Namun, di tempat lain mungkin kondisinya berbeda.
Di Indonesia tidak semua perumahan menyediakan sarana arde, jadi Anda sendiri
yang menyediakannya.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar